Suzuki Indomobil Sales (SIS) mendatangkan mini SUV Ignis ke Indonesia dengan harapan untuk meningkatkan daya saing mereka dengan jenama lain di Tanah Air. Harapan tersebut tampaknya mulai menjadi kenyataan.

Ignis menjadi salah satu bintang pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 yang berlangsung di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Dalam pameran otomotif yang berlangsung hingga 7 Mei tersebut, para penjaga gerai Suzuki tampak sibuk menjawab pertanyaan pengunjung soal mobil 5-penumpang itu.

Selain itu, sejak pameran dibuka untuk umum mulai Kamis (27/4), ratusan orang sudah antre untuk uji kendaraan (test drive) Ignis. Menurut KompasOtomotif (1/5) pada periode Kamis-Minggu, dari 972 pengunjung yang sudah mengikuti uji kendaraan, 427 orang mencoba mobil CBU dari India tersebut.

Angka tersebut jauh dari peringkat kedua Chevrolet Trax yang dicoba 117 orang selama empat hari pertama penyelenggaraan IIMS 2017.

Karena pengantre test drive Ignis sangat panjang, SIS menambah jumlah Ignis yang bisa digunakan pengunjung, dari hanya satu unit menjadi tiga mobil.

Bentuknya yang gagah walau berukuran kecil, namun terlihat gagah laiknya sebuah SUV, sepertinya mendorong minat orang-orang untuk mencobanya.

Ditambah lagi harganya yang ramah di kantong. Meski berstatus CBU, Suzuki melego Ignis pada rentang harga Rp139,5 juta hingga Rp169,5 juta. Harga termurah (tipe GL MT) bisa bersaing dengan LCGC Toyota Agya 1.000 cc TRD bertransmisi otomatis.

Kepada  (30/4), 4W Marketing Director SIS, Dony Saputra, memang yakin Suzuki Ignis mampu menarik dan menggoda pengunjung untuk mencoba kelincahannya selama pameran berlangsung.

Faktor-faktor penggoda utama, menurut Dony adalah bentuknya yang penuh gaya, kompak, dan konsumsi bahan bakar yang irit –diklaim mencapai 23,44 km/liter untuk varian dengan transmisi Auto Gear Shift (AGS).

Jarak bodi terendah ke tanah yang mencapai 18 cm dan tinggi saluran udara 70 cm membuat SUV mini ini cukup aman untuk menerabas jalanan yang banjir di kota kala hujan deras mendera.

Ignis hadir dengan mesin K12M 1.200cc. 4-silinder, DOHC-VVT, yang diklaim Suzuki bisa menghasilkan tenaga maksimal 81,8 hp pada 6.000 rpm, dan torsi 113 Nm pada 4.200 rpm.

Interiornya pun dipenuhi beberapa fitur modern yang biasa terdapat pada mobil dengan harga lebih mahal, seperti penyetelan suhu kabin (AC), kantong udara ganda di depan, rem ABS, desain head unit dibuat terpisah dari dasbor dengan tampilan digital dan konektivitas Bluetooth, serta tombol untuk menerima atau menolak panggilan telepon.

“Mobilnya lihat deh, kece kan? Stylish banget, cocok buat ibu-ibu kayak saya yang pengen punya mobil kecil tapi bisa muat banyak dan keren buat dibawa ke mana-mana,” ujar Yasmin Zata Ligouw, seorang pengunjung IIMS yang sempat mencoba Ignis kepada

Pengunjung lainnya, Fauzy (32 tahun), menyatakan mobil tersebut enak dikendarai, kemudinya nyaman, dan desainnya antimainstream alias berbeda dari produk lainnya.

Diluncurkan resmi di Jakarta pada 17 April 2017, SIS memasang target penjualan 2.000 unit per bulan untuk Ignis. Hingga sepekan setelah diperkenalkan resmi, angka pemesanan Ignis sudah mencapai 1.718 unit.

Tingginya peminat itu menyebabkan munculnya kabar bahwa SIS akan segera memproduksi Ignis di Tanah Air. Produksi di dalam negeri tentunya bakal mengurangi harga jual sehingga berpotensi untuk semakin mendorong angka penjualan.

Namun SIS masih akan melihat lebih dulu tren penjualan selama tiga hingga empat bulan sebelum memutuskan apakah akan memproduksinya di Indonesia atau tidak.

Harold Donnel, 4W Marketing Head of Product Development and Accesories SIS, kepada KompasOtomotif (30/4) menyatakan jika ada peningkatan minimal 15 persen dari target yang dicanangkan, mereka baru akan meminta Suzuki untuk mempertimbangkan produksi Ignis di Indonesia.

Suzuki Ignis jadi primadona di jalur uji kendara IIMS 2017

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *